Pasaman, - Memasuki bulan November dan akhir tahun 2023 ini curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia terus mengalami intensitas tinggi. Hal ini tentu berdampak pada daerah tropis perbukitan akan mengalami musibah banjir.
Untuk menghadapi apabila datang banjir tersebut, maka sangat perlu sistem drainase yang baik, agar banjir yang datang tiba-tiba akibat hujan lebat itu tidak berdampak buruk bagi persawahan, perumahan warga dan fasilitas umum lainnya.
Kondisi hujan lebat yang setiap hari terjadi di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman membuat beberapa saluran air sungai terus menyebar dan merusak sawah warga dan tatanan jalan usaha tani yang ada di daerah tersebut.
Salah satunya menimpa persawahan warga dan jalan usaha tani yang ada di Perumahan Tamber Indah, Nagari Tanjuang Baringin Utara Lubuk Sikaping (Tanbertara). Sawah dan jalan menuju perumahan Tamber Indah sangat rusak parah dan ditambah dengan air yang meluap dari perbukitan tumpah ke jalan dan menyebabkan warga sangat susah melewatinya karena banjir yang dalam.
Menyikapi hal tersebut, Wali Nagari Tanjuang Baringin Utara Yogi Pratama mengatakan, bahwa pihaknya akan segera melakukan tindakan cepat agar banjir yang terjadi di jalan usaha tani Perum Tamber Indah tidak lebih parah.
"Dengan tingginya intensitas hujan yang terjadi tiga bulan belakangan ini tentu banyak terjadi luapan air dikarenakan buruknya drainase di beberapa titik. Salah satunya di jalan usaha tani menuju Perum Tamber Indah ini. Hal ini sudah kita tinjau dan sudah kita laporkan kepada pihak terkait agar dilakukan penanganan intensif, " ujar WN Tanbertara, Yogi Pratama kepada Media ini, Rabu (15/11/2023).
Lebih lanjut Yogi mengatakan, bahwa pihaknya telah mengantisipasi luapan banjir yang terjadi tersebut kepada kontraktor yang telah menyelesaikan pekerjaan pembuatan baru jalan usaha tani yang ada diatas Perum Tamber Indah.
"Jauh hari sudah kita tegaskan kepada pihak kontraktor yang melakukan pekerjaan pembuatan jalan usaha tani yang baru arah ke perbukitan diatas Perum Tamber Indah. Agar memperbaiki drainase dan saluran air serta pembuatan polongan, untuk memperlancar aliran air kebawah di pinggir perumahan, " terang Yogi.
Baca juga:
Warga Tangah Sawah Syukuran Jalan Dibangun
|
Tapi hingga saat ini, tambah Yogi Pratama, arahan darinya belum ditindaklanjuti dan hal ini tentu saja mengakibatkan terjadinya banjir dam luapan air yang merambah sawah warga dan jalan.
"Sungguh sangat disayangkan, tapi akan kita tegaskan lagi agar drainase di jalan usaha tani menuju Perum Tamber Indah ini segera diperbaiki dan luapan air yang berakibat banjir tidak terjadi lagi, " tutur Yogi Pratama.
Lebih lanjut Yogi memaparkan, bahwa pembuatan jalan usaha tani yang baru tersebut, malah berdampak buruk bagi petani yang bersawah disekitar lokasi jalan dan bagi warga Perum Tamber Indah.
"Kita sangat sesalkan, bahwa pekerjaan pembuatan jalan usaha tani yang baru diatas Perum Tamber indah tersebut malah membuat petani dan warga dirugikan. Hal ini sudah kita tinjau dan ingatkan kepada pihak kontaktor, bahwa aliran air yang sudah ada sebelumnya jangan ditutup dan dibuatkan polongan, tujuannya agar aliran air tidak tersumbat. Hal ini tidak digubris, banyak warga dan petani melapor kepada kami, sawahnya dibabat banjir dan jalan warga kebanjiran, ini sangat kita sesalkan, " tegas Wali Nagari Tanbertara.
Terakhir, Yogi akan melaporkan hal ini kepada pihak terkait dan menegaskan lagi kepada kontraktor.
Yogi Pratama juga memaparkan, bahwa pengerjaan jalan usaha tani baru diatas Perum Tamber Indah ini dikerjakan oleh CV Surya Sentosa, kegiatan dan pekerjaan dari Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Barat, senilai Rp177.782.000. Ini juga merupakan salah satu kegiatan Pokir Anggota DPRD Prov. Sumbar, Suharjono.
"Diharapkan pada pihak dinas dan kontraktor bertanggung jawab karena kelalaian dalam pembangunan jalan usaha tani tersebut. Ucapan terimakasih kepada bapak Suharjono sebagai anggota DPRD Sumbar karena telah memberikan perhatian ke daerah kami, namun kami meminta juga agar beliau memberikan penekanan kepada dinas dan kontraktor agar bertanggung jawab atas kelalaian ini, " pungkasnya.